Pemda Majalengka Siapkan Skenario Penanganan Kedatangan Ribuan Pemudik
esokpagi.com - Pemda Majalengka siapkan skenario penanganan kedatangan ribuan warga Majalengka yang datang dari luar daerah.
Dikutip dari tintahijau.com, Dari hasil kajian Gugus Tugas pencegahan Covid 19, perantau yang akan mudik sampai menjelang Ramadan dan lebaran nanti diperkirakan mencapai 5.200 orang
Bupati Majalengka Karna Sobahi menjelaskan, meskipun perantau asal Majalengka diminta untuk tidak pulang kampung saat pandemik corona, namun justru malah mendorong mereka untuk pulang lebih awal.
"Kami sudah mengantisipasi kedatangan mereka. Setiap pendatang wajib lapor ke Posko di kecamatan atau desa, disana mereka akan dilaksanakan penjelasan, penyemprotan penyuluhan. Selanjutnya mereka akan diminta isolasi diri selama 14 hari," kata Bupati.
Karna mengingatkan, warga yang merasakan indikasi panas, batuk dan sesak napas diminta untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat untuk ditindaklanjuti apakah perlu dirujuk atau tidak.
"Kondisi ini akan berjalan dan terkendali secara efektif, manakala semua pihak dann kalangan proaktif, gotong royong, membentuk posko dari mulai tingkat Kab, Kec, Desa, RW/RT, klp pemuda, ormas keagamaan/ kemasyarakatan," paparnya
Dia menegaskan, mencegah warga untuk tidak mudik bukanlah opsi sederhana, mengingat variabelnya sangat komplek, karena menyangkut multi kepentingan.
"Oleh karena itu upanya pengendalian dann koordinasi sangat penting. Saya himbau kepada para pendatang untuk betul-betul menahan diri untuk berada di rumah," tandasnya
Dikutip dari tintahijau.com, Dari hasil kajian Gugus Tugas pencegahan Covid 19, perantau yang akan mudik sampai menjelang Ramadan dan lebaran nanti diperkirakan mencapai 5.200 orang
Bupati Majalengka Karna Sobahi menjelaskan, meskipun perantau asal Majalengka diminta untuk tidak pulang kampung saat pandemik corona, namun justru malah mendorong mereka untuk pulang lebih awal.
"Kami sudah mengantisipasi kedatangan mereka. Setiap pendatang wajib lapor ke Posko di kecamatan atau desa, disana mereka akan dilaksanakan penjelasan, penyemprotan penyuluhan. Selanjutnya mereka akan diminta isolasi diri selama 14 hari," kata Bupati.
Karna mengingatkan, warga yang merasakan indikasi panas, batuk dan sesak napas diminta untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat untuk ditindaklanjuti apakah perlu dirujuk atau tidak.
"Kondisi ini akan berjalan dan terkendali secara efektif, manakala semua pihak dann kalangan proaktif, gotong royong, membentuk posko dari mulai tingkat Kab, Kec, Desa, RW/RT, klp pemuda, ormas keagamaan/ kemasyarakatan," paparnya
Dia menegaskan, mencegah warga untuk tidak mudik bukanlah opsi sederhana, mengingat variabelnya sangat komplek, karena menyangkut multi kepentingan.
"Oleh karena itu upanya pengendalian dann koordinasi sangat penting. Saya himbau kepada para pendatang untuk betul-betul menahan diri untuk berada di rumah," tandasnya